Senin, 19 Mei 2014

Ayah....

AYAH….

Ayah, orang yang tidak ikut menangis pada saat kau menangis. Tapi dia akan menahan tangisannya..karena dia tidak ingin kau lemah. Ayah, orang yang tidak mengeluarkan banyak kata pada saat kau melanggar jam malamnya, tapi dia akan merasa sangat kecewa sehingga dia pun hanya bisa terdiam. Ayah, orang pertama yang akan mengerutkan keningnya, memikirkan cara untuk memenuhi segala kebutuhanmu tanpa mengeluh pada siapapun. Ayah, orang yang akan tertawa pada saat kau pertama kali bisa mengayuh sepedamu tanpa bantuannya lagi.. Ayah, orang yang akan melakukan apapun untuk kebahagiaan keluarganya, tanpa perduli akan kesehatannya sendiri. Ayah, orang yang selalu bisa membuatmu tertawa saat kau menangis dengan bujukan eskrim.. Ayah, orang yang selalu bisa kau andalkan untuk mengantar-jemputmu ke sekolah pada saat kau sakit ataupun hujan.. Ayah yang dengan candaannya bisa membuat kau sembuh dari sakit mu… Ayah, orang yang akan marah saat kau tidak mematuhi aturannya karena dia tahu apa yang terbaik untukmu…. Dan ayah, adalah orang yang selalu bisa menunjukkan rasa sayangnya pada mu dengan caranya sendiri…

Aku belajar untuk mengikhlaskan kepergiannya, aku juga belajar untuk bisa menata hidupku menjadi yang terbaik untuknya…tapi terkadang, aku menjadi sangat..sangat merindukan pelukannya. Aku merindukan omelannya, aku merindukan kumisnya yang bergerak-gerak saat marah. Aku merindukan teriakannya setiap pagi membangunkanku. Aku merindukan bujukan-bujukannya pada saat aku menangis. Aku merindukan senyumnya sebelum berangkat sekolah. Aku merindukan perutnya yang buncit. Aku merindukan hal-hal lucu yang dia lakukan pada saat tidur siang. Aku merindukan masakannya yang luar bisaa pedas. Aku merindukan dia dan mobil kesayangannya menungguku pulang sekolah.. 

Terima kasih pa, atas semua kenangan indah yang akan selalu kubawa dalam setiap langkahku..