Rabu, 05 Desember 2018

Hei Kamu...

hei kamu,
kamu yang nanti akan selalu menemani ku
kamu yang nanti akan menjagaku
entahlah kapan tuhan akan membawa kita ke jenjang yang dinamakan rumah tangga
entahlah kapan tuhan akan membuatmu yakin untuk menggenggam tanganku
entahlah kapan..

hei kamu....
kamu yang nanti akan menemaniku disaat hamil
kamu yang akan menghapus air mataku disaat sakit
kamu yang nanti akan memelukku setiap malam
kamu yang akan mendengar ocehanku dan tangisan ku

hei kamu...
kamu juga yang nanti akan membuatku menunggu dengan cemas saat kw terlambat pulang
kamu juga yang nanti akan membuatku menangis, entah menangis bahagia ataupun menangis manja dan kesal karena mu..

hei kamu...
kamu yang nanti akan membangunkan ku disepertiga malam dan menjadi imam di rumah yang hangat...
kamu yang nanti akan membantu ku membereskan rumah disaat libur
kamu yang nanti akan menemaniku begadang karena anak kita yang mulai rewel..

hei kamu...
kamu yang nanti akan mengantarkan anak2 kita ke sekolah sebelum pergi bekerja...
kamu yang nanti akan makan semua makanan yang ku masak meskipun mungkin tidak akan seenak masakan ibu mu, atau bahkan seenak buatanmu sendiri..

hei kamu...
kamu yang nanti akan menghabiskan hari-hari tua mu bersamaku..
kamu yang nanti akan tetap menggenggam tanganku apapun dan kapanpun..

hei kamu...
yang ditakdirkan tuhan untukku..
jangan khawatir, aku disini sekarang sedang memperbaiki diriku untukmu dan anak-anak kita kelak..
jangan khawatir, aku disini sekarang sedang berjuang untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga kecil kita..
jangan khawatir, aku disini sekarang sedang berusaha membahagiakan orang tua ku dan berdamai dengan segala obsesiku agar pada saatnya tiba, aku sudah siap memberi kebahagiaan bagi keluarga kecil kita...

Berjuanglah wahai laki-laki ku,
Berjuanglah wahai ayah dari anak-anak ku...
Aku disini menantimu dengan sabar...

Selasa, 25 April 2017

kita

Lelah, hanya nanti aku yang sanggupi.
Dengan penatmu akan semua kisah tak beralasanku
yang nanti akan jadi pecahan kisah kita
yah entah kapan akan menjadi kita...
kita,
terlalu berat kah untuk jadi kita?
yah apa sajalah sebutannya, biarkan hanya kita yang mengerti...
nanti....


sebut sajalah ini kisah kita, yang mungkin hanya aku...

penat, iya...
ah biarlah....

Senin, 23 Januari 2017

Tugas Resume Conflict Intervention : Psikologi Pemberdayaan Sosial Chapter Action Framework pada Intervensi Sosial

            Tulisan ini merupakan resume dari buku Psikologi Pemberdayaan Sosial Chapter Action Framework pada Intervensi Sosial oleh : Dr. Ichsan Malik. Pada tulisan ini terdapat lima bahasan utama yakni; penghampiran kepada psikologi intervensi sosial, pengertian intervensi sosial, prinsip dasar intervensi,langkah kegiaan intervensi dan tantangan ke depan.
Penghampiran kepada Psikologi Intervensi Sosial
            Krisis merupakan hal yang terjadi di kehidupan sehari-hari manusisa. Perang dunia kedua dianggap sebagai krisis terbesar yang kemudian menyebabkan kelaparan, kemiskinan, pengungsian, pelarian politik dan kekerasan. Perubahan tidak saja menciptakan manfaat tetapi juga dapat melahirkan krisis. Krisis dapat menyebabkan perubahan pada komunitas dan mendorog cara baru, pilihan baru, intervensi baru serta kekuatan untuk menyelesaikan masalah. Dengan adanya krisis maka kita terpacu untuk menghasilkan cara dalam penyelesaia masalah. Hal ini disebabkan karena adanya rasa kebutuhan dari manusia untuk menyelesaikan krisis dan menghentikan krisis, dan krisis juga diyakini sebagai penyebab berkembangnya ilmu psikologi dengan cepat.
            Seorang ahli psikologi sosial keturunan yahudi yang merupakan korban perang dunia kedua dan melarikan diri ke Amerika Serikat; Kurt Lewin. Lewin menemukan dan kemudian mengembangkan “field theory” serta tradisi action research yang berbicara mengenai pengetahuan psikologi sosial dapa membantu pemecahan masalah nyata di masyarakat. Berdasarkan sejarah perkembangan psikologi, krisis dapat memberikan pengaruh kepada lahirnya pendekatan psikologi sosial kritis. Pemikiran Tajfel pada tahun 1972 berupaya untuk merubah pendekatan psikologi di Amerika Serikat yang sangat individualistik dan eksperimental menjadi lebih sosial dan disesuaikan dengan pemahaman konteks sosial dari  perilaku. Fakultas psikologi Universita Indonesia secara umum mulai berperan untuk turut memecahkan masalah yang ada di masyarakat sejak tahun 1963.


Pengertian Intervensi Sosial
            Intervensi sosial merupakan serangkaian kegiatan untuk pemberdayaan bagi masyarakat yang tidak diuntungkan pada suatu wilayah tertentu secara partisipatif dengan bertumpu kepada kerangka teori dan metodologi psikologi sosial yang tepat guna. Pengertian lebih lanjutnya yakni; Serangkaian kegiatan berarti bahwa kegiatan intervensi sosial dirancanakan untuk kegiatan jangka panjang dan bertahap. Kemudian pemberdayaan bagi masyarakat yang tidak diuntungkan merupakan kegiatan intervensi sosial yang difokuskan untuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran kritis pada diri seseorang atau sekelompok agar dapat melakukan akses dan kontrol terhadap sumberdaya yang ada secara mandiri sehingga dapat meningkatakan kesejahteraan dan martabat diri serta kelompok. Dimana pemberdayaan berarti bahwa proses sekaligus tujuan.
Secara partisipatif berarti bahwa kegiatan intervensi baik individu maupun kelompok diposisikan sebagai sujek yang aktif bukan hanya sebagai objek intervensi. Dengan kata lain bahwa kelompok masyarakat harus dapat mengontrol situasi, memiliki kewenangan serta kerjasama dengan berbagai pihak sebagai kemitraan. Individu atau kelompok harus terlibat sepenuhnya. Sedangkan kerangka teori dan metodologi psikologi sosial yang tepat guna mengisyaratkan bahwa penggunaan teori psikologi sosial untuk intervensi harus tetap merujuk kepada norma-norma yang berlaku. Pada tingkat metodologi digunakan oleh psikologi sosial untuk based line data yang kemudian dibuat suatu jembatan untuk mengintegrasikan teori dan perencanaan kegiatan.
Prinsip Dasar Intervensi
            Intervensi merupakan proses dan tujuan dan untuk pencapaian intervensi haruslah dengan mempertimbangkan sepenuhnya proses yang harus dan dapat dilalui sehingga rekonstruksi terhadap perubahan psikologi sosial dapat dicapai. Perubahan psikologi sosial suatu kelompok masyarakat terikat kepada ruang dan waktu, oleh karena itu pemahaman terhadap masa lalu dan situasi saat in harus secara cermat sehingga program intervensi yang akan dikembangkan dapat memenuhi tuntutan masa depan. Untuk dpaat melakukan perubahan psikologi soal maka pelaku intervensi harus memenuhi empat unsur dasar yaitu: Visi, Strategi, Aksi dan Refleksi.
Visi berarti pandangan kedepan tentang kondisi ideal yang ingi dicapai melalui proses kegiatan intervensi. Strategi intervensi haruslah diarahkan berdaarkan dengan visi yang hendak dicapai. Strategi merupakan cara yang akan dilakukan untuk pencapaian visi dengan pemahaman yang cermat sehingga visi dapat tercapai dengan maksimal dan perubahan psikologi sosial dapat tercapai baik bagi individu maupu kelompok. Sedangkan Aksi merupakan tindakan yang dilakukan sesuai dengan arahan dari strategi. Aksi merupakan kegiatan spesifik yang terukur untuk memecahkan masalah secara spesifik. Refleksi merupakan evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan.  
Langkah Kegiatan Intervensi
            Langkah-langkah dalam kegiatan intervensi terdapat dalam beberapa tahap yaitu; pertama dengan menentukan tema besar yag berarti bahwa penentuan permasalahan atau krisis yang terjadi, tidak semua hal dapat dilakukan intervensi sosial, sehingga dibutuhan penentuan tema besar dalam krisis yang dirasa perlu dilakukan intervensi soasial, misalkan kelaparan dan krisis air bersih. Metode yang digunakan untuk pemilihan prioritas masalah adalah dengan diadakannya forum group discussion (FGD) atau riset pustaka dan orientasi lapangan. Kedua  dengan adanya perencanaan intervensi dengan cara mendalami masalah untuk mencari masalah ini sebagai prioritas intervensi dan menjabarkannya secara mendetail.
Ketiga  dengan adanya langkah Baseline pada intervensi sosial yaitu pengujian dari seluruh konse yang sudah dirumuskan melalui proses perencanaan intervensi. Dilakukan pengujian kembali kepada sumber sehingga didapatkan data yang empirik mengenai sumber masalah dan digunakan juga sebagai langkah untuk memastikan ketepatan indikator perubahan psikologi sosial yang akan dilakukan oleh pelaku intervensi. Keempat melakukan intervensi dimana melakukan intervensi ini terdiri atas tiga kegiatan yaitu; pelaksanaan kegiatan, kegiatan pengdokumentasian proses pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan. Kelima dengan adanya tindaka evaluasi yaitu tahap akhir dari intervensi. Hal yang harus dievalasi merupaka evaluasi terhadap efek dan evaluasi terhadap proses.
Tantangan Ke Depan
            Proses intervensi sosial dibutuhkan adanya keberlanjutan dan hal ini merupakan tatangan terbesar yang perlu dipecahkan. Fakta menunjukkan bahwa meskipun kegiatan telah berjalan dan dinamika kelompok mulai terbentuk akan tetapi keberlanjutan kegiatan sangat dibutuhkan proses pendampingan. Tantangan selanjutnya yaitu terkait dengan teori yang masih belum terpadu secara tepat guna antara teori psikologi sosial terapan dengan permasalahan di masyarakat yang bersifat structural dan membutuhkan pemecahan secara kompleksitas dari permasalahan sosial psikologis di Indonesia. Selanjutnya tantangan lain adalah dengan belum terbentuknya jaringan kerja intervensi sosial di idonesia. Pada akhirnya tantangan terbesar dalam proses intervensi ternyata adalah tantanga didalam diri masing-masing pelaku intervensi. Keyakinan yang ada, kapasitas yang dimiliki serta komitmen yang dipegang hanya akan bisa berai ketika sudah terjadi proses praktis yaitu manunggal antara kata dan perbuatan.
            Proses intervensi psikologi sosial dapat terjadi apabila pelaku intervensi memahami secara cermat permasalahan yang ada dan akar dari konflik sehingga dapat melakukan intervensi sosial sesuai dengan keadaan dan menggunakan teori dan metodologi tepat guna untuk pencapaian tujuan dalam intervensi tersebut.


Selasa, 05 Januari 2016

Epilog

Seandainya malam itu hujan tidak turun, mungkin saja Binava tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seandainya malam itu Binava hanya di rumah dan memutuskan untuk tidur, maka pasti tidak akan begini jadinya. Seandainya saja Binava tidak bertemu dengan Prasad pasti dia tidak akan pernah membenci hujan sebesar ini.Binava hanyalah seorang gadis biasa dengan senyum terlukis di wajahnya. Binava, gadis manis yang memiliki senyum indah namun bermata sendu. Gadis manis dengan rambut terurai indah berwarna coklat abu-abu. Binava gadis bermata coklat yang akan selalu menyapa siapa saja dengan senyum tulus. Akan tetapi, senyum itu lenyap seiring berlalunya hujan di malam itu.
Binava, sesuai dengan namanya yang berarti melodi di kala hujan. Binava sangat mencintai hujan hingga malam itu. 

Sabtu, 15 November 2014

Pedih

Pernahkah kau tertawa dengan luka..
Pedih saja tak sanggup hentikan tawamu...
Letihku buatmu menangis...
Dengan topeng yang seolah terbuka...
Hei dinding saja tak tahu padamu..
Apalagi dedaun yang hanya sekedar guguran...
Sudahlah... hentikan saja...
Biarkan aku menatap dqn memeluk tangisanmu..
Dia yang sudah mati,biar sajalah ku ganti...
Hingga nanti gugurnya kan bermakna denganmu..

Lelakiku

hujan saja menari,
dengan tarian kau yang menapak tak terhenti.
sudahlah,biarkan saja derapnya tertera.
nanti aku saja yang menatap...
Tuli aku dengan tetesan hujan yang bertubi
Sayang saja kau tak disini
Dengan letihan haru
Biar sajalah aku yang menanti
Lelaki seperti kau tak akan mengerti akan pilu ku
Penat kau saja tak berakhir

Minggu, 09 November 2014

Aku akanmu... kamu akanku...

Hanya sepi...
Hingga nanti sang pujangga datang...
Ketamakan akan cinta tak berujung
Biarlah menguap saja...
Aku dengan perbedaan akanmu...
Dengan baitan puisi ku dengan petikan lagumu...
Aku akanmu yang berlari dengan tergesa...
Kamu akanku yang bertahta sepi tak terarah...
Haruskah selesai dengan kelelahan akan penantian...
Aku akanmu dengan impian kita dahulu, yang inginku hingga nanti...
Haruskah menyerah dengan lelah?